Revolusi Remaja
Diera zaman modernisasi seperti sekarang ini, maraknya teknologi yang berkembang secara pesat, tak dipungkiri bahwa remaja dahulu kala telah berevolusi. Namun keorientasi positifkah atau negatifkah? Hala tersebut tergantung individual remaja itu sendiri.
Banyak asumsi bahwa remaja sekarang adalah remaja yang moralnya rusak, kurang tahan banting, dan susah diatur. Remaja sekarang cenderung terjerumus pada dunia free sex, NAPZA, dan berlanjut ke masalah reproduksi seperti; adanya KDT ( kehamilan tidak diinginkan ), aborsi, pendarahan, HIV AIDS, bahkan kematian. Hal tersebut bisa kita tinjau kembali pada pribadi karakter remaja tersebut.
Namun bila kita melihat kembali rekaja dahulu, remaja yang sangat mudah diatur namun cenderung hanya berdiam diri dirumah. Remaja dahulu sulit untuk membangun sebuah komunikasi dengan berbagai orang diluar lingkungan rumah dan bahkan orang asing. Remaja dahulu cenderung kurang cerdas atau bodoh. Karena keterbatasan fasilitas dan tantunya dengan kuatnya adat istiadat atau budaya yang cenderung berorientasi kedalam saja. Seperti kita tahu bahwa remaja dahulu ikatan keluarganya sangat kuat. Namun tetap saja remaja dahulu mempunya batas - batas keterbukaan dengan orangtua dengan alasan keesusilaan bahwa anak harus patuh dan tunduk dengan orang tua, apapun perintah orang tua. Selain itu komunikasi remaja dahulu jelas sangat terbatas.
Lalu bila kita kembali ke zaman sekarang, remaja sekarang memang leluasa dalam segala hal, namun mereka pun juga dibatasi dengan norma - norma kesusilaan. Namun norma tersebut juga menyesuaikan dengan perkembangan zaman, asalkan tidak melebihi batasan yang ada.
Remaja sekarang memang akrab dengan kasus KTD ( Kehamilan Tidak Diinginkan ), NAPZA, dan HIV AIDS. Hal tersebut tidak boleh dipandang sebelah mata. Artinya, kiata tidak boleh menjauhkan kesalahan pada "remaja", hal tersebut bukanlah kesalahan sepihak, melainkan juga kesalahan orang tua. Bagaimanapun Orang tua harus menjadi seorang penasihat atau tempat curahan hati sang anak, bukan menjadi seorang yang diktator sepenuhnya. Karena seperti kita tahu bahwa Presiden saja juga tidak bisa menjadi sewenang - wenang atau diktaktor karena adanya HAM, adanya lembaga MPR . Maka dari itu jika ada kasus sedemikian rupa, kita harus menengok bagaimana kondisi keluarganya?
Remaja sekarang tidak begitu saja bertindak konyol seperti adanya sex bebas, NAPZA, aborsi, HIV AIDS. Pada dasarnya, di negara kita ini belum ada kurikulum ataupun lembaga - lembaga yang memang khusus untuk remaja, bahkan orang tua pun masih menganggap tabu masalah sekx untuk anak mereka. Jadi bukan sepenuhnya kesalahan remaja bila mereka mencari informasi melalui cara mereka sendiri, karena memang seperti itulah sifat wajar seorang remaja, yaitu penuh rasa keingintahuan.
Seperti yang kita ketahui bahwa orang tua sampai sekarang masih ada yang melarang anak mereka untuk berpacaran. Pacaran sebenarnya mengarah pada segi positif. Karena dalam berpacaran, maka remaja belajar menghadapi masalah hubungan mereka. Berpacaran secara langsung tau tidak langsung mengajak remaja untuk berpikir dewasa. Artinya, apa resiko dan konsekwensi dari tindakan mereka telah mereka pikirkan. Namun bila Orang tua beranggapan pacaran itu adalah awal kehancuran anaknya, maka itu salah.Karena dari sikap itulah maka remaja dengan caranya sendiri mencoba untuk berpacaran, lalu berlanjut ke hal - hal bersifat free sex dan yang nantinya memaksa mereka untuk mengambil keputusan aborsi jika mereka mengalami KTD ( Kehamilan Tidak Diinginkan ). Dan seperti yang kita ketahui bahwa aborsi hanya dilakukan jika ada alasan khusus seperti rahim mengalami kelainan yang dapat membahayakan nyawa ibu. kalau aborsi dilakukan tanpa adanya alasan tersebut, hanya karena alasan KTD, maka remaja akan berhadapan dengan berbagai hal yang berorientasi kepada kematian. Karena aborsi juga tidak boleh dilakukan dibawah umur , selain itu aborsi juga merupakan pelanggaran HAM jika dilakukan karena kesengajaan. dan dampak lainnya remaja juga berresiko untuk terkena penyakit HIV AIDS. Maka dari itu sikap orang tua dalam menghadapi remaja sekarnag ini sangat menentukan. Karena seiring perkembangan zaman, remaja sekarang jauh lebih beresiko negatif namun juga positif. tergantung bagaimana remaja dan orang tua dalam mengelolanya.
Dan dengan adanya izin berpacaran, maka ada keterbukaan antara orang tua dan anak. Anak akan menjadikan orang tua sebagai tempat curahan hati, dan orang tua akan membantu menjadi problem slover. Jika orang tua dan anak telah bersinergi sedemikian rupa, maka kecil kemungkinan anak menjadi remaja yang lepas kendali, bahkan tidak ada kemungkinan anak untuk menjadi remaja yang lepas kendali karena orang tua tahu betul kondisi anaknya karena terciptanya komunikasi yang senergi.
Tidak semua remaja sekarang ini berorientasi pada hal negatif. Remaja sekarang ini justru remaja yang cenderung bersifat kreatif. Karena remaja sekarang ini memiliki banyak tantangan dibandingkan remaja dahulu.
Hari - hari remaja sekarang ini dihadapkan dengan banyak tantangan yang sebenarnya tidak mereka sadari. Contohnya saja tayangan TV, setiap hari remaja dihadapkan dengan berbagai tayangan TV yang bisa kearah positif namun juga bisa kearah negatif. Lalu adanya internet, kehidupan metropolis, kurangnya perhatian orang tua, sex bebas, NAPZA adan berbagai macam tekanan hidup.
Namun remaja sekarang berpredikat remaja kreatif dan cekatan. Bisa kita lihat dari segi komunikasi,remaja sekarang sangat cakap dalam membangun sebuah hubungan komunikasi tanpa batasan jarak karena adanya internet. Hal tersebut berarti menuntut remaja untuk bisa menguasai bahasa diberbagai negara, dimana teman atau relasinya tersebut berada. Dan jika remaja telah berusaha menguasai bahasa tersebut, itu artinya mereka pun juga telah mempelajari kebudayaan negara tersebut. Dengan demikian remaja dapat menyesuaikan kepribadian mereka, cara bicara, cara bersikap, dan lain - lain.
Lalu dari segi IPTEK. Remaja sekarang sangat mahir dalam segi IPTEK, contoh kecilnya saja yaitu ketika sekarang ini orang tua mengalami kesulitan dalam mengirim pesan singkat kepada anaknya, namun disaat itu sang anak justru sudah membangun pertemanan dengan bangsa - bangsa lain melalui dunia maya. Dan saat orang tua sulit untuk menggunakan fasilitas 3G untuk menghubungi anaknya, namun pada saat itulah sang anak dengan mahirnya telah bercakap - cakap secara langsung dengan rekan atau temannya nan jauh di berbagai negara.
Untuk itu, menjadi remaja sekarang di zaman modernisasi ini tidaklah mudah. Namun predikat remaja cerdas pada zaman sekarang ini akan tetap disndangnya. Karena hidup remaja telah dilingkupi teknologi dan semua serba instan, karena memang itulah tujuan modernisasi. Bagaimana manusia dapat menjalani kehidupan dengan cara mudah untuk mendapatkan semua kebutuhan secara cepat ( tidak tradisional ).
Jadi, kunci remaja sekarang adalah karakter pribadinya. Jika remaja sekarang ini memiliki karakter pribadi yang kuat dan prinsip yang teguh, maka mereka dapat bertahan disegala kondisi perubahan zaman.
Untuk mengetahui kekuatan karakter dan prinsip para remaja, hal tersebut dapat terlihat ketika remaja sedang mengahadapi tekanan hidup. jika remaja tersebut sedang menghadapi tekanan hidup yang sangat kuat, namun mereka tetap memberikan sesuatau yang positif dalam kehidupannya, maka disitulah mereka memiliki predikat remaja berkarakter kuat. Dan remaja ynag seperti itulah yang akan sukses dalam hidupnya.
Maka bagi para remaja sekarang, bersyukurlah hidup diera modernisasi sekarang ini. Karena disadari atau tidak kita remaja sekarang ini adalah remaja cerdas. Dan untuk itu, gunakanlah kesempatan, fasilitas, dan kebebasan yang ada dengan sebaik - baiknya. Dan janganlah kita sebagai remaja sekarang bertindak konyol atau lepas kendali, pikirkan resiko dan konsekwensinya sebelum kita bertindak. Jadilah remaja yang berkarakter. ^_^

www.websitesaya.com/artikelremaja.html
0 Responses

Posting Komentar

  • Pengikut